Sejarah dan Makna Logo

Sejarah Singkat Jegeg Bagus Bali

Sejarah Jegeg Bagus Bali dimulai pada tahun 2005, melalui dasar pemikiran bahwa Yowana Bali memerlukan wahana untuk menyalurkan inovasi dan kreativitas, menumbuhkan kecintaan terhadap agama dan adat istiadat Bali, serta menceritakan ciri khas daerah mereka masing-masing kepada masyarakat luas bahkan manca negara. Sejak saat itu, di bawah naungan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Pemilihan Jegeg Bagus Bali mulai diadakan.

Pemilihan Jegeg Bagus Bali pada mulanya masih terpusat, dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan system road show ke masing-masing kabupaten/kota. Pada pemilihan pertama di tahun 2005, seleksi diawali di Kabupaten Tabanan pada tanggal 19 Mei 2005, berlanjut di masing-masing kabupaten/kota, lalu berakhir di Kabupaten Buleleng pada tanggal 9 Juni 2005. Selanjutnya dilaksanakan karantina tingkat Provinsi Bali pada tanggal 6—9 Juli 2005 di Kota Denpasar. Grand final pertama Pemilihan Jegeg Bagus Bali lalu dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2005 di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, dengan mengundang para duta wisata provinsi lainnya sebagai bentuk kerja sama Provinsi Bali dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.

Pemilihan Jegeg Bagus Bali selanjutnya dilakukan secara rutin setiap tahun. Kabupaten kota mengadakan pemilihan di daerahnya masing-masing dengan memilih satu pasang perwakilan duta wisata yang kemudian berkompetisi di tingkat provinsi sebagai Jegeg Bagus Kabupaten/Kota. Hingga saat ini, grand final diadakan di panggung terbuka Art Center Denpasar. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2020 Pemilihan Jegeg Bagus Bali ditiadakan akibat dampak pandemi COVID-19.

 

Makna Logo Jegeg Bagus Bali


Bingkai : Bentuk lingkaran memberi kesan yang dinamis, bergerak, sesuatu yang berulang (regeransi), tidak terputus, tidak memiliki awal atau akhir, abadi, memiliki kualitas, dapat diandalkan serta sesuatu yang sempurna. Menyerupai matahari menunjukkan energi kreatif, sadar diri, dan pencerahaan sehingga menjadi lambang cahaya, kekuatan, vitalitas , dan semangat.

Warna : Warna emas memiliki makna prestasi, kesuksesan, kemewahan, kemenangan dan juga kemakmuran. Warna hitam merepresentasikan kekuatan, rasa percaya diri, dramatis, elegan dan klasik. Warna jingga melambangkan daya tarik yang kuat, kehangatan, kenyamanan, keceriaan, bahkan optimisme.

JB (Jegeg dan Bagus) : Objek Jegeg dan Bagus yang ditampilkan merupakan modifikasi dari huruf depan kedua kata tersebut yakni “J” dan “B”. Objek Jegeg (cantik) dan Bagus (tampan) menggambarkan generasi muda yang kreatif, inovatif, percaya diri, berjati diri, serta memiliki wawasan yang baik tentang budaya dan pariwisata. Memiliki penampilan yang menarik dan simpatik demi terwujudnya generasi yang berkualitas, santun, berkepribadian, bededikasi dalam melastirakn budaya, serta berperan aktif dalam mempromosikan pariwisata daerahnya.