Festival Budaya XI se-Bali : Persembahan Jegeg Bagus Tabanan untuk Bali

Tabanan, (27/3). Pesemetonan Jegeg Bagus Tabanan kembali mengadakan Festival Budaya se-Bali yang ke sebelas kalinya. Rentetan acara diawali dari proses pendaftaran sampai dengan penyerahan hadiah pada 2 Januari – 27 Maret 2021. Acara yang menjadi rutinitas Pesemetonan JBT ini, selalu memberikan inovasi-inovasi baru disetiap tahunnya. Tahun ini bertemakan “Sundaram Abhinaya Asanam”. Secara etimologi, Sundaram Abhinaya Asanam berasal dari Bahasa Sansekerta. Sundaram berarti keindahan atau seni, Abhinaya berarti ekspresi dan Asanam berarti gerak tubuh. Sundaram Abhinaya Asanam berarti ekspresi yang dituangkan dalam bakat seni melalui gerak tubuh yang indah. Dituangkannya bakat seni yang indah melalui gerak tubuh dengan ekspresi yang menjiwai akan menimbulkan kesan hidup dalam seni itu, sehingga orang yang menikmati seni dapat merasakan keindahannya.

Dari proses pendaftaran berhasil menjaring 121 peserta yang tersebar diseluruh pulau Bali. Kategori yang diperlombakan yaitu tari bali dan busana. Penjurian pun dilakukan secara daring yaitu dengan siaran langsung di Youtube. Ketua panitia, Ni Luh Putu Agustina mengatakan “perlu kita sadari bahwa Festival kali ini berbeda dengan Festival sebelumnya karena adanya Covid19 namun tidak mengurangi makna walaupun diselenggaran secara virtual, saya harapkan Festival ini sebagai ajang dan wadah genarasi muda yang cinta akan budaya khususnya dibidang seni budaya Bali” jelasnya.
Acara ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Tabanan. Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. juga berpesan kegiatan yang dilakukan oleh Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan sangat sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tabanan, oleh karena itu kami meminta Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan untuk terus berkarya dan bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Tabanan dalam upaya mengembangkan pariwisata dan pelestarian dan budaya serta pengembangan industri kecil IKM berbasis potensi lokal. Tak luput Ketua Dekranasda Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya juga sangat berharap kita harus gemakan adat dan budaya lokal, terlebih mengacu apda SE Gubernur Bali Nomor 4 tahun 2021 tentang penggunaan busana endek Bali pada setiap hari Selasa yang bertujuan untuk membangkitkan kembali pengrajin endek Bali dan menggeliatkan kembali IKM yang bergerak di bidang tenun endek Bali.

Penjurian yang dilakukan oleh seniman-seniman bali; Ida Ayu Made Diastini, SST., M.Si, I Putu Bagus Bang Sada Graha Saputra, S.Sn., M.Sn dan Andri Purwanto, ST untuk juri loba tari. Natalie Indirasvari, S. TP. dan I Wayan Mardika Bhuwana, S.Sn untuk juri loba busana berhasil memutuskan beberapa pemenang disetiap kategori tari dan busana yang dilombakan. Beberapa nama berikut berhasil menjadi juara satu di Festival Budaya XI Pesemetonan JBT tahun ini: I Dewa Ayu Komang Kinara Anamayakhosa (Tari Puspanjali), I Dewa Ayu Putu Sashika Arthakirana (Tari Condong), Nyoman Ratna Witari (Tari Margapati), I Gede Desta Purusa Dharma (Tari Kebyar Duduk), I Made Bandem Wistara Puriartha (Tari Baris Tunggal I Babak), dan Anak Agung Gde Agung Mahotama (Tari Baris Tunggal II Babak). Mengikuti I Gusti Ayu Oryza Sativa Anandya Putri (Busana Pesta Cocktail Endek) dan I Gusti Ayu Gayatri Laksmi Anandya (Busana Adat ke Pura).

“Astungkara di tengah pandemi covid -19 Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan tetap bisa memberikan wadah kepada adik-adik dalam menuangkan bakatnya dalam dunia tari dan busana untuk tetap melestarikan seni dan budaya Bali yang tentunya juga sejalan dengan program pemerintah dalam melestarikan endek tenunan Bali dan juga menuju Tabanan yang AUM dan MADANI” pungkas Agustina.

Sumber: Jegeg Bagus Tabanan (Agustina)
Editor: Jegeg Bagus Bali (Cokde)
COPYRIGHT © JEGEG BAGUS BALI 2020